Aku
Apa yah, aku bahkan nggk tahu aku ini punya masa depan atau nggk. Jikalau orang lain bilang sabar dan ikhtiar merupakan cara mencapai yg namanya sukses. Tapi kenapa aku selalu membantah dan merasa bahwa hidup itu sebenarnya cuman ikut jalur saja.
Aku tahu itu ciri orang yang putus asa. Dan mungkin saja saat aku menulis hal ini aku berada dalam titik jenuh yang penuh dengan rasa sebal dan ingin berakhir saja. Titik dimana aku tak peduli kata orang lain serta semangat itu hilang. Mungkin.
Asal kau tahu ini bukan pertama kali, tapi bisa dikatakan berhari-hari. Aku selalu mengasihani diriku sendiri. Melihat bagaimana orang lain bahagia namun aku tak bisa seperti mereka. Orang bilang jangan percaya dengan apa yg mereka posting. Sempat mereka tersenyum dalam bingkai tapi setelah kamera tak ada senyuman itu luntur tiba-tiba.
Aku tak peduli. Tetap saja mereka sudah berhasil tersenyum hari ini. Sedangkan aku yang ingin tersenyum saja malah membenci hal itu.
Efeknya aku tak tahu harus kemana. Cerita dengan orang lain seperti bukan cara yang efektif. Tapi malah menambah masalah. Lari dari kenyataan tapi sayang dunia ini nyata dan tidak ada tempat berdongeng atau berimajinasi selain tempat mimpi yang sesaat. Ingin diam dan tak melakukan apapun malah hanya ingin menambah pusing dan memberontak.
Jadi bagaimana?
Aku tak tahu setiap tanda tanya telah muncul. Namun aku sungguh tak tahu.
Mengapa?
Tekanan! Ini tekanan! Aku tak ikhlas akan sesuatu. aku tak ikhlas memberi motivasi dari diri sendiri untuk diri sendiri. Ketika aku tak bisa jujur dan terpaksa terlihat baik saja disitu pula aku akan mengasihani diriku sendiri dengan memotivasi diri sendiri. Sungguh miris. Aku yang sedih,tapi aku juga harus yang senang. Aku yang bermasalah tapi aku harus mendapatkan solusinya.
Itu bagus bukan?
Tentu! Makanya aku selalu merasa hebat jika dalam mengatasi perasaan. Aku merasa bangga jika untuk menyembunyikan suatu masalah. Aku merasa yang bisa menjadi nomor satu untuk hidup sendiri tanpa orang lain.
Lalu apa masalahnya?
Keikhlasan! Aku tak ikhlas disaat aku berusaha untuk merespon diriku sendiri namun disisi lain aku harus merespon orang lain juga.
Rasa Iri! Disaat mereka bisa dengan mudah bercerita tentang siapa mereka, apa masalah mereka dan apa keinginan mereka tanpa peduli bahwa aku yang sebenarnya sedang menahan diri untuk tidak berterus terang.
Rasa iri! Mereka bisa mendapatkan banyak saran dan solusi dariku, namun bermasa bodoh dengan apa yang kuterima. Bermasa bodoh dengan apa yang kurasakan. Mereka tidak sadar bahwa itu hanya menambah bebanku saja. Mereka hanya pamer tentang hidup mereka.
Mirisnya aku tak pernah menyinggung itu langsung dan menerima seakan semuanya baik-baik saja.
Solusi?
Untuk hari ini solusiku menulis perasaanku hari ini. Aku tak tahu untuk kedepannya. Ini solusi dariku bukan orang lain. Aku yang mengatasinya sendiri bukan mereka! Maka dari itu aku bisa bangga akan hal itu. Egois? Tanya kepada mereka kapan terakhir kali mereka mendengar semua ceritaku? Lupa? Itu menandakan jika mereka tak pernah mau mendengar.
Benci?
Bukan benci hanya saja tak suka.
#tulisanlangsungtanpaedit
Komentar
Posting Komentar